Sharing seputar Dunia Tkj dan Blogging ^^

[recent]

Saturday, September 30, 2017

Pengertian Dan Fungsi Repository Pada Sistem Operasi Linux


Salah satu hal yang wajib kamu ketahui pengertiannya ketika ingin belajar sistem operasi Linux lebih dalam adalah Repository atau yang lebih dikenal dengan istilah "Repo", nah dalam postingan kali ini saya akan memberikan sedikit penjelasan mengenai, Apasih Repository itu? dan Apa aja Fungsinya?.

Repository Lokal Debian Lengkap


Kalian para pengguna sistem operasi linux pasti tidak asing lagi dengan yang namanya Repository, dan dalam artikel kali ini saya akan bagikan repository lokal dari Debian 5 (Lenny), 6 (Squeeze), (7) Wheezy, (8) Jessie dan tentunya Debian 9 Stretch yang baru saja dirilis kemarin.

Wednesday, September 27, 2017

Google Hadirkan 19 Kejutan di Ulang Tahunnya yang ke-19


Doodle terbaru google ini memberikan sebuah kejutan berupa Spinner yang membawa pemain kembali ke game yang paling "memorable" selama 19 tahun terakhir,  seperti Game Puzzle Musik untuk merayakan ulang tahun Bethoven ke-245 atau  Permainan Magic Cat Academy Halloween yang menggemaskan dari tahun 2016.

Tuesday, July 18, 2017

Perkenalan Endless OS Bagian 2: Full Edition



Pada Bagian 2 ini membahas Endless OS Full Edition dengan Basic Edition. Perbandingannya, File Instalasi Full berukuran ISO 6GB (Bahasa Indonesia), sementara Basic hanya 2GB. Full berisi Ensiklopedia Offline sementara Basic tidak. Full berisi sekian banyak sampel video yang bisa ditonton offline, sementara Basic tidak. Juga, Full berisi lebih banyak aplikasi bawaan daripada Basic. Maka tulisan ini akan menyampaikan wujudnya Endless OS Full Edition Bahasa Indonesia kepada Anda semua.

Artikel ini lanjutan dari Bagian 1: Perkenalan Endless OS Basic Edition.

Thursday, July 13, 2017

Perkenalan Endless OS Bagian 1: Basic Edition



Pada artikel ini saya akan membahas tentang pengenalan-pengenalan mengenai OS terbaru yang resmi hadir di Indonesia yaitu "Endless OS" dan tentunya bisa di download secara gratis di website resminya endlessos.com.

Langsung Keperkenalan Dasar

Endless OS adalah sebuah sistem operasi GNU/Linux yang didesain mudah & lengkap untuk pengguna offline terutama di sektor pendidikan & pemakaian umum.

Monday, July 10, 2017

Simulasi DDoS Dengan Slowhttptest di Ubuntu


Slowhttptest merupakan aplikasi yang dapat mensimulasikan beberapa Application Layer Denial of Service attacks dari prolonging HTTP connections dalam cara yang berbeda. Dengan aplikasi ini, kita dapat menggunakannya sebagai bahan uji coba kerentanan dari DoS atau DDoS pada situs yang kita miliki. Atau Hanya sekadar mengecek seberapa kuat situs kita menangani concurrent connections dalam waktu bersamaan.

Cara Memasang

$ sudo apt update
$ sudo apt install git build-essential libssl-dev autotools-dev automake
$ git clone https://github.com/shekyan/slowhttptest.git
$ cd slowhttptest
$ ./configure
$ make
$ sudo make install 

Cara Menggunakan

Cara sederhana

$ slowhttptest -c 1000 -u https://linuxku.com

Dengan menampilakan output

$ slowhttptest -c 1000 -H -g -o linuxku_stats -i 10 -r 200 -t GET -u https://linuxku.com -x 24 -p 3

Screenshot pada saat proses penggunaan slowhttptest:
Grafik dari hasil dari slowhttptest bisa dilihat:
 
Menarik bukan? Untuk keterangan dan penggunan Slowhttptest lebih lanjut bisa di baca dari Wikinya yakni pada tautan: https://github.com/shekyan/slowhttptest/wiki

Oke semoga bermanfaat.

Saturday, July 8, 2017

Cara Auto Delete Recycle Bin pada Samba 4





Menyambung dari postingan sebelumnya tentang cara mengaktifkan recycle bin pada samba 4 di ubuntu 14.04 Server, maka pada postingan kali ini saya akan memberikan tips berikutnya. Yaitu bagaimana cara auto delete file-file pada recycle bin tersebut. Karena jika tidak didelete, maka lama-lama bisa penuh space harddisk server kita.

File-file yang didelete hanyalah file-file yang sudah berumur 30 hari. Caranya mudah, kalian tinggal buat satu file bernama misalnya autodelrecycle.sh :

# nano /root/autodelrecycle.sh

nb : letak file ini bebas mau dimana saja.

Lalu didalamnya isikan ini :

#!/bin/bash

# cleanup recycle dir:
# delete all files with last access time
# older than a specific number of days and
# remove all empty subdirs afterwards.
#
# make sure you set recycle:touch = yes
# in your smb.conf.

# set vars
recycle_dir='/home/data/recycle'
lastaccess_maxdays=30

#executing timestamp
echo $(date '+%d%m%Y')

# execute commands
find $recycle_dir -atime +$lastaccess_maxdays -type f -delete
find $recycle_dir -type d ! -path $recycle_dir -empty -delete

nb : sesuaikan bagian recycle_dir dengan folder recycle kalian masing-masing. Kalian juga bisa ubah umur file-file yang ingin dihapus pada bagian lastaccess_maxdays.

Jika sudah simpan file dengan CTRL + X > Y > Enter.

Jangan lupa berikan hak akses executable pada script tersebut :

# chmod +x /root/autodelrecycle.sh

2. Selanjutnya kalian perlu buatkan jadwal crontabnya. Ini untuk menjadwalkan pengeksekusian script tersebut secara reguler. Misal disini saya akan membuat pengecekannya setiap 1 minggu sekali setiap hari senin pukul 00.00 (untuk lebih jelas soal penjadwalan cron, kalian bisa buka ini) . Maka kalian bisa ketikkan :

# crontab -e

Dibaris paling bawah tambahkan ini :

0 0 * * 1 sh /root/autodelrecycle.sh >> /var/log/samba/recycle.log

nb : sesuaikan letak file autodelrecycle.sh sama dengan saat kalian membuat file tersebut pertama kali.

Jika sudah simpan dengan CTRL + X > Y > Enter.

Script diatas sengaja saya buat agar setiap ada proses auto delete, prosesnya akan disimpan di log. Oleh karena itu kita perlu buat lognya terlebih dahulu :

# touch /var/log/samba/recycle.log

Untuk pengetesannya, nanti setiap minggu kalian bisa cek isi file /var/log/samba/recycle.log. Harusnya disana akan terlihat file-file mana saja yang didelete. Apabila tidak ada yang didelete hanya akan muncul tulisan tanggalnya saja. Tandanya itu scriptnya sudah dieksekusi, tapi belum ada file yang memenuhi syarat untuk dihapus. Untuk mengecek file /var/log/samba/recycle.log bisa gunakan perintah :

# more /var/log/samba/recycle.log

Semoga bermanfaat :)

Friday, July 7, 2017

Perkenalkan Indahnya elementary OS Loki


Perkenalkanlah elementary OS Loki, OS keren yang memanjakan mata pengguna, yang menggabungkan keindahan ala Apple Mac OS X dengan software freedom dari GNU/Linux. elementary OS ialah sistem operasi ramah-pengguna yang mudah dipakai untuk semua kalangan. Versi terbarunya pada Juli 2017 ini ialah 0.4 dengan nama kode "Loki". Artikel ini akan memperlihatkan kecantikannya bagi semua pembaca baik yang berlatar belakang Mac OS X maupun Windows.

Tampilan Luar


Sesungguhnya antarmuka pengguna elementary OS dikenal sangat mirip Mac OS X, tampak dari desainnya yang sederhana tetapi elegan. Ciri muka elementary ialah tersusun dari satu panel atas dan satu dock bawah, mirip Mac OS X, tetapi dengan menu drop-down padanya. Ciri khas tampilan ini yang tidak ada duanya di GNU/Linux mana pun untuk sekarang. Juga, elementary OS mendukung Bahasa Indonesia untuk tampilannya.


File Manager


Di Windows orang memakai Explorer, di Mac OS X ada Finder, dan di elementary OS ada Pantheon Files. Pengelola berkas ini sangat minimalis dengan tidak adanya menu & settings, namun tetap cantik, elegan, dan punya kesan metalik. Ciri khasnya ialah satu klik untuk membuka file/folder (jadi bukan double-click). Siaa pun Anda, takkan butuh waktu lama untuk mengoperasikannya.



AppCenter


Di Ubuntu ada Software Center, di Android ada F-Droid, dan di elementary OS ada AppCenter. Program inilah yang menghubungkan pengguna dengan repositori di mana semua software disimpan & siap diunduh darinya. AppCenter ini juga yang bertugas membantu Anda update seluruh sistem atau aplikasi-aplikasi yang terinstal. Sekali lagi, komponen ini pun sangat minimalis dan sederhana tampilannya sehingga mudah dipakai pengguna.


Info Sistem


Detail spesifikasi komputer + informasi sistem operasi kita ditayangkan ringkas dan bagus di dalam "Control Panel" di elementary OS. Dari sini Anda bisa melihat versi OS, versi kernel, prosesor dan VGA, serta mengecek update dan melaporkan error.


Network Manager


elementary OS memanjakan Anda dengan fasilitas pengelola jaringannya yang hebat namun tetap ramah-pengguna, mudah sekali dioperasikan. Anda bisa menyambung WiFi maupun Ethernet seperti umumnya di OS lain, bahkan dengan sekali klik Anda bisa membuat WiFi Hotspot, sampai-sampai sambungan VPN pun (OpenVPN & PPTP didukung) simpel pengaturannya di sini. Anda yang mahasiswa dan karyawan kantor pun dimudahkan dengan pengaturan alamat proxy terpadu di dalamnya.



Control Panel


elementary OS lebih memanjakan Anda lagi dengan "Control Panel" yang penuh warna tetapi lengkap, selain itu enak dipandang desainnya. Di Windows orang kenal Control Panel, di Mac OS X orang kenal System Preferences, dan di elementary OS kita kenal System Settings (alias Switchboard) yang mencapai versi 2.0 pada rilis 0.4 Loki. Dengan System Settings inilah Anda mengatur seluruh perkomputeran Anda mulai wallpaper sampai akun-akun pengguna, dari suara sampai printer, dari keyboard sampai monitor. sudo apt-get install kazam


Animasi Desktop


Efek animasi elementary ini menarik sekali. Dia mendukung workspaces (banyak layar dalam satu desktop) dengan tombol Super+S, dia juga mendukung Spread dengan Super+W, selain itu berpindah-pindah antar workspaces dengan Super+Kanan dan Super+Kiri, dan Super+Atas untuk minimize/maximize jendela. Semuanya ditampilkan dengan animasi yang halus dan sedap dipandang.



Multimedia


Versi Loki ini bisa memutar audio & video berformat MP3 & MP4 secara bawaan. Tentu, selain dua format proprietary ini Loki pun bisa memutar format merdeka seperti OGG & WEBM. Dua program yang bertugas memutarnya diberi nama Music dan Videos (nama aslinya Noise dan Audience). Noise ialah program pemutar audio yang mirip Apple iTunes, dengan kesederhanaan tampilan dan segala kemudahannya. Audience ialah program pemutar video yang juga simpel dengan dukungan subtitle, playlist, dan preview tooltip (seperti di YouTube). Dengan dua fasilitas ini elementary OS sangat cocok buat masyarakat umum.


Peramban Web


elementary OS dilengkapi web browser sendiri bernama Epiphany. Tampilannya khas elementary alias mirip peramban Apple Safari di Mac OS X, dengan tata letak minimal (tanpa status bar, tanpa menu bar) yang otomatis mudah sekali dioperasikan semua orang. Kendati simpel, ternyata Epiphany sudah dilengkapi fitur incognito, history & bookmark, cookie & spell check.



Email


Program pembaca email di elementary sangat mudah digunakan. Bagi pengguna Gmail, cukup masukkan alamat & password tanpa pengaturan, maka semua email Anda langsung bisa diakses dalam hitungan detik. Inilah Geary Mail yang bertampilan elegan dan sederhana. Orang awam pun tidak butuh lama-lama belajar untuk mengoperasikannya.


Kalender


elementary OS sudah dilengkapi program kalender & pengelola jadwal yang hebat bernama Maya Calendar. Kalender satu ini sangat mudah digunakan terutama untuk mensinkronkan akun Google Calendar Anda dalam sekali pencet saja, bahkan dia pun sudah mendukung CalDAV (sistem yang sering dipakai di kantor-kantor, serta layanan seperti Fruux.com). Tampilannya yang minimalis memudahkan kita mengoperasikannya.



Penampil Gambar


Pembaca yang budiman, semua aplikasi bawaan elementary OS berpenampilan anggun, tak terkecuali Pantheon Photos ini (si penampil gambar). Dia bertugas menggantikan ACDSee bagi pengguna Windows dan iPhoto bagi pengguna Mac OS X. Pantheon Photos ini yang muncul setiap Anda membuka suatu gambar atau impor foto dari kamera atau ingin menata foto-foto yang tersimpan. Ia juga dilengkapi kemampuan cropping dan beberapa enhancements (kecerahan, saturasi, dll.). Maka tak perlu lagi pengguna elementary OS membutuhkan program lain untuknya.


Tentang elementary OS


elementary OS adalah sistem operasi free software yang berslogan "Sistem operasi yang cepat dan terbuka sebagai pengganti Windows dan OS X". Ia dikembangkan oleh elementary LLC., grup yang terdiri dari banyak desainer yang berkomitmen memproduksi OS untuk semua orang. elementary OS tergolong keluarga GNU/Linux dan merupakan turunan Ubuntu dengan manajer paket APT dan ia bisa instal software dari repositori Ubuntu. Versi terbarunya ialah 0.4 dengan nama kode "Loki" pada Juli 2017 ini. elementary OS bisa diunduh dari situs resminya https://elementary.io.

Gotong Royong!


elementary OS adalah free software yang dikembangkan secara massal-internasional. Semua orang diajak untuk bergotong royong membangun dan mengembangkannya, termasuk para pembaca yang budiman! Jika Anda ingin referensi asli, bacalah laman Ikut Terlibat dan perhatikan 6 Seksi yang bisa Anda isi. Namun jika Anda ingin gampang, berdonasilah atau cukup bantu penerjemahan elementary OS ke Bahasa Indonesia. Sebarkanlah info elementary OS ini ke teman-teman Anda di Indonesia.


Thursday, July 6, 2017

Cara Mengetahui Di Mana Letak Konfigurasi Apache, MySQL, Nginx dan PHP


Dalam GNU/Linux untuk mengatur suatu aplikasi sangatlah mudah yakni kita hanya perlu merubahnya dari berkas konfigurasi (configuration file). Namun, perbedaan distribusi GNU/Linux, menyebabkan berbeda pula di mana diletakan berkas tersebut. Dengan kata lain, jika kita ingin merubahan konfigurasi aplikasi A, kita harus menyesuaikan dengan distro A tersebut, tidak boleh menggunakan dari distro B, meskipun nama aplikasinya sama. Cukup merepotkan memang. Contoh sederhanannya dalam eperti Apache dan Nginx tiap distro berbeda di mana letaknya.
Tulisan kali ini, penulis mencoba memberikan tips bagaimana cara mengetahui letak berkas konfigurasi dari Apache, MySQL/Mariadb, Nginx dan PHP.

Berikut ini cara bagaimana kita dapat mengetahui letak konfigurasi mereka dengan memanfaatkan perintah-perintah sederhana berikut:

Apache

Untuk Apache beberapa distro GNU/Linux berbeda dalam penamaannya Anda bisa melakukan salah satu dari tiga perintah di bawah ini:
$ apachectl -V | grep -E "HTTPD_ROOT|SERVER_CONFIG_FILE
atau
$ httpd -V | grep -E "HTTPD_ROOT|SERVER_CONFIG_FILE"
atau
$ apache2ctl -V | grep -E "HTTPD_ROOT|SERVER_CONFIG_FILE"
Kita akan melihat hasilnya seperti berikut:
Dari gambar di atas tertera nilai dari HTTPD_ROOT="/etc/httpd" dan SERVER_CONFIG_FILE="conf/httpd.conf" itu artinya konfigurasi Apache terletak pada: /etc/httpd/conf/httpd.conf

MySQL/Mariadb

Kemudian untuk MySQL atau Mariadb sama halnya seperti apache kita dapat melakukan salah satu perintah berikut:
$ mysqladmin --help | grep my.cnf | head -1
atau
$ mysql --help | grep my.cnf | head -1
Dilihat dari hasil gambar di atas terdapat 3 berkas konfigurasi. Untuk berkas /etc/my.cnf dan /etc/mysql/my.conf merupakan konfigurasi secara default atau global konfigurasi, sedangkan ~/.my.conf merupakan konfigurasi tiap-tiap user.

Nginx

Kemudian nginx caranya cukup mudah, kita hanya perlu melakukan perintah berikut:
$ nginx -V


Dilihat dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa berkas konfigurasi Nginx terletak pada /etc/nginx/nginx.conf.

PHP

Terakhir PHP kita hanya perlu mencari berkas bernama php.ini.
$ php -i | grep php.ini

Mudah bukan? Dengan begini kita tidak perlu repot lagi mencari di mana letak konfigurasi mereka.

Semoga bermanfaat.

Wednesday, July 5, 2017

Cara Mengaktifkan Recycle Bin pada Samba 4 di Ubuntu 14.04 Server


Secara default, jika kalian membuat sebuah File Server atau sharing file menggunakan Samba, maka ketika ada user yang menghapus file-file mereka maka file-file tersebut akan langsung hilang secara permanen. Lalu bagaimana jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan? Misal salah satu user tidak sengaja menghapus file penting, tentu berbahaya bukan?

Untungnya untuk mengatasi hal ini, Kita bisa mengaktifkan fitur recycle bin pada Samba. Caranya adalah sebagai berikut.

1. Buat folder recycle binnya dengan perintah berikut. Sesuaikan lokasi /home/data dengan lokasi folder sharing kalian :

# mkdir /home/data/recycle

2. Jangan pula berikan hak akses seperlunya. Ada 2 hal yang perlu kalian setup, yaitu dari sisi ubuntu server dengan mengetikkan perintah berikut :

# chmod 770 /home/data/recycle

Dan dari sisi Windows kalian harus memastikan folder ini punya hak akses full untuk Domain Users. Kalian bisa mengaturnya melalui menu Properties folder recycle tersebut menggunakan windows client. Pada menu Properties > Security pastikan sudah ada Domain Users disana.


Jika belum ada, kalian bisa tambahkan dengan mengeklik menu Edit > Add > tambahkan Domain Users > OK.


3. Selanjutnya dari terminal Ubuntu Server, kalian edit file /etc/samba/smb.conf :

# nano /etc/samba/smb.conf

Lalu tambahkan script ini masih didalam tag [global] :

# Enable the recycle bin
vfs object = recycle
recycle:repository = /home/data/recycle/%U
recycle:touch = Yes
recycle:keeptree = Yes
recycle:versions = Yes
recycle:noversions = *.tmp,*.temp,*.o,*.obj,*.TMP,*.TEMP
recycle:exclude = *.tmp,*.temp,*.o,*.obj,*.TMP,*.TEMP
recycle:excludedir = /recycle,/tmp,/temp,/TMP,/TEMP

Simpan dengan menekan CTRL + X > Y > Enter.

4. Terakhir restart samba :

# service samba restart

5. Silahkan kalian tes untuk login dengan berbagai user di domain kalian, lalu kalian coba delete file/folder dari user tersebut. Maka nanti folder/file yang sudah terdelete akan tampil di folder recycle. Berikut adalah contoh penampakannya :



Semoga bermanfaat :)