Sistem operasi BlankOn GNU/Linux sampai tulisan ini ditulis (4 November 2016) masih berada pada rilis stabil 9.0 (seperti tercantum di situs http://www.blankonlinux.or.id), belum mencapai rilis terbaru 10.0, yang rencananya dinamakan BlankOn X Tambora. Di antara hal baru dari Tambora yang dibahas di sini adalah panel kanan Manokwari, kertas dinding baru, dan beberapa tambahan.
Mengenai Tulisan Ini
Saya menulis pratayang sistem operasi Tambora ini dengan memakai berkas citra BlankOn X versi prarilis (masih versi development) yang saya ambil dari http://cdimage.blankonlinux.or.id/blankon. Anda dapat memperoleh citra BlankOn X yang sudah berisi Manokwari versi sangat terbaru di http://cdimage.blankonlinux.or.id/blankon/livedvd-harian/current/. Catatan: saya menulis tulisan ini untuk mengajak rekan-rekan sesama penulis lainnya menulis tilikan BlankOn X Tambora bersama.
Penampilan Sekilas Manokwari
Versi terbaru Manokwari Desktop Environment yang diusung oleh Tambora memiliki tambahan signifikan yakni panel samping kanan. Menu Manokwari asli dan dock bawah masih dipertahankan, sebagaimana Manokwari lama di BlankOn 9 Suroboyo. Sebagaimana bisa Anda melihatnya, Tambora tampak seperti ini pada sekilas pandangnya.
Penampilan Panel Samping Kanan
Panel samping kanan adalah hal baru di Manokwari. Tidak hanya itu, tetapi baru pula bagi kelompok desktop environment di GNU/Linux secara umum. Di Manokwari, panel samping kanan ini berfungsi untuk menampilkan 1) pranala resmi BlankOn 2) pemutar audio 3) penampil cuaca lokal 4) pengaturan sistem 5) jam & tanggal. Di dunia GNU/Linux secara umum, desktop lain selain Manokwari yang punya panel samping semacam ini adalah Budgie (dari Solus OS) dan DDE (dari deepin).
Adanya bagian Bookmarks pada bagian teratas menu ini, menandakan strategi pemasaran terintegrasi yang memudahkan pengguna mengakses situs resmi, panduan, dan media sosial milik Proyek BlankOn. Saya suka Manokwari mengarah ke sana.
Penampilan Dock Bawah
Dock bawah ini (pada versi Tambora yang saya tilik) tidak difungsikan sebagai dock selayaknya pada Mac OS X, tetapi difungsikan sebagai ganti ikon-ikon shortcuts di desktop selayaknya di Windows. Saya tidak menemukan opsi apa pun yang bisa diubah dari klik kanan, juga, dock ini tidak autohide/autoshow menumpuk jendela di depannya. Dock ini secara bawaan sudah memuat ikon-ikon untuk program yang paling sering dipakai pengguna akhir seperti word processor, web browser, file manager, audio player, dan kalkulator.
Penampilan Pembalik Alt+Tab
Kunci pintasan Alt+Tab tidak akan menampilkan indikator overlay di tengah layar sebagaimana di desktop Windows maupun KDE, tetapi indikator itu digantikan oleh panel tambahan yang muncul di BlankOn Panel (panel atas) tepat di saat saya menekan Alt+Tab berkali-kali. Panel tambahan ini menampilkan ikon dan teks title bar dari program yang sedang dibalik (switching).
Konsumsi Memori
BlankOn X Tambora, memakan sekitar 600MB memori ketika idle. Servis "manokwari" memakan memori sekitar 60MB (servis tunggal yang paling makan memori), diikuti servis "mutter" (window manager) sekitar 18MB, kemudian servis applet.py sekitar 15MB. Nilai 600MB idle ini terbilang besar, karena dalam pratilik-pratilik yang telah saya lakukan, nominasi OS saya adalah (1) Ubuntu 16.10 (~1GB idle) "paling rakus memori", kemudian (2) elementary OS Loki (~700MB idle), kemudian (3) deepin 15.3 (~500MB idle). Berarti Tambora masuk di antara Loki dan Deepin, dengan ~600MB idle.
Pemakaian memori:
Daftar servis diurutkan berdasar pemakaian memori:
Kertas Dinding Tersedia
Wallpaper (kertas dinding) bawaan yang dimuat oleh Tambora semuanya foto atau gambar berkualitas tinggi. Di antara foto yang ada yang paling saya sukai adalah Gunung Rinjani ini. Direktori tempat kertas dinding bawaan BlankOn Tambora berada di /usr/share/backgrounds/.
Kesediaan Repositori
Walaupun sekarang BlankOn X Tambora ini masih berstatus prarilis, bagusnya, repositorinya sudah menyala dan siap melayani unduhan program dari kita. Saya mencoba menginstal program Shutter di Tambora secara online dan dilayani langsung oleh server http://arsip.blankonlinux.or.id.
Penutup
Pada 4 November 2016 ini saya menaruh harap nantinya dirilisnya BlankOn X Tambora terjadi dengan lancar dan penuh kebaikan. Manokwari terbaru ini memiliki potensi yang bagus, sangat minim konfigurasi sehingga cocok untuk masyarakat umum. Inovasi panel samping yang segar, baru, dan juga penuh potensi (ide-ide baru bisa datang dengan cepat). Terima kasih kepada Tim Pengembang BlankOn!
Tentang Manokwari
Manokwari adalah perangkat lunak terintegrasi yang menjadi tampilan luar desktop BlankOn. Manokwari dibangun di atas GNOME 3, dengan shell yang dibangun ulang memakai teknologi HTML5. Di antara komponen Manokwari yang paling mudah dikenali adalah BlankOn Panel (panel atas) dan BlankOn Menu (menu utama). Manokwari adalah perangkat lunak bebas & sumber terbuka (free software & open source) berlisensi GNU GPL v2.0, dengan kode sumber pengembangan berada di https://github.com/BlankOn/manokwari.
Tentang BlankOn
BlankOn adalah sebuah distribusi GNU/Linux buatan Indonesia yang memiliki desktop sendiri bernama Manokwari, yang mengusung pernak-pernik khas Indonesia, dari garis keturunan distribusi keluarga Debian GNU/Linux. BlankOn didesain untuk dapat berjalan di segala jenis komputer PC, termasuk yang berspesifikasi rendah, sehingga bisa digunakan oleh semua lapisah masyarakat Indonesia. BlankOn adalah sistem operasi perangkat lunak bebas dan sumber terbuka (free software & open source), memberikan kebebasan kepada setiap pengguna untuk memakai, menjalankan, menyalin, mempelajari, mendistribusikan, dan mengembangkan. Situs resmi BlankOn adalah http://www.blankonlinux.or.id.
Website ini menganut paham demokrasi wkwk
Jangan lupa gunakan emot biar akrab gan (/ ^.^)/
EmoticonEmoticon